Official Blog dari MI Muhammadiyah 1 Slinga, Kec. Kaligondang Kab. Kaligondang

MI (Madrasah Industri)

Produktivitas adalah tujuan dari sebuah perusahaan industri yang bergerak menghasilkan barang dan atau jasa. Produktivitas dinilai dari kualitas dan kuantitas barang dan atau jasa yang dihasilkan setelah memperhitungkan waktu dan sumber daya yang dipakai. Madrasah Ibtidaiyah sebagai lembaga pendidikan apakah dapat disebut juga sebuah perusahaan? jika meninjau dari kalimat sebelumnya maka madrasah juga merupakan sebuah perusahaan, mengapa demikian? karena madrasah mengasilkan produk yaitu lulusan yang berguna bagi masyarakat. Bahkan madrasah juga merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa. Hal ini karena madrasah memberikan layanan prima kepada masyarakat melalui pendidikan. Bukan untuk mendapatkan keuntungan materi tetapi mendapat kebermanfaatan dari usahanya dan juga ke-Ridho-an Allah Swt.

Karena madrasah merupakan sebuah industri, maka kepuasan pelanggan adalah hal yang utama dan paling dikejar. Pelanggan disini tentu adalah masyarakat, masyarakat yang selalu ingin kembali (menyekolahkan putra-putrinya) di madrasah adalah salah satu indikator terpuaskannya mereka atas layanan yang diberikan madrasah. Bukan karena sekolah itu gratis, SPP murah tetapi karena program- program yang tercapai secara optimal, kinerja madrasah yang luar biasa, dan juga lulusan yang berhasil melakukan apa yang menjadi branding madrasah. Madrasah perlu menyesuaikan apa kebutuhan pelanggan agar nantinya lulusan dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. Apalagi jika lulusan berhasil melampaui ekspektasi madrasah dan orang tua, tentunya semakin membuat orang tua sebagai pelanggan makin ketagihan menyekolahkan putra- putrinya di madrasah yang bersangkutan. Bayangkan jika keluarga A memiliki anak sulung B yang memiliki kemampuan dan keahlian di bidang seni Quran (contoh) setelah atau saat belajar di madrasah X. Dengan hasil ini, keluarga A menyekolahkan si bungsu C di madrasah X dengan hasil ia memiliki kemampuan di atas rata- rata di bidang akademik dan seni Quran dengan asumsi, si A dan si B memang memiliki kemampuan serta bakat minat yang berbeda. Ilustrasi ini memberikan sedikit gambaran dimana branding yang ditawarkan madrasah haruslah memenuhi ekspektasi masyarakat.

Untuk mencapai hal yang besar maka perlu step by step melalui proses yang tidak main- main. Madrasah ibtidaiyah memiliki 6 tingkatan kelas, maka step yang pertama dimulai dari kelas I. Di kelas awal inilah siswa mulai diperkenalkan dengan program besar yang kelak akan dicapainya di kelas V atau VI (paling lambat setelah ia lulus). Ambilah contoh program tahfidz, jika branding madrasah adalah setelah siswa lulus, mereka telah hafal Juz 30. Pecahlah program tersebut misalnya kelas I ia sudah hafal dan bisa menulis surat an Nas sampai al Ikhlas, dan seterusnya sampai di kelas VI ia mampu hafal dan menulis seluruh surat dalam Juz 30.

Sebagai industri bukan berarti madrasah harus memasang target terlalu tinggi, tetapi harus sesuai dengan kapasitas dan sumber daya madrasah itu sendiri. Mengingat tantangan dan persaingan dari sesama madrasah dan atau sekolah juga semakin ketat dalam 'berebut' siswa maka strategi branding menjadi salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan walaupun akan ada banyak perjuangan yang luar biasa. Jika madrasah berhasil dengan strategi yang demikian bukan tidak mungkin paradigma 'berebut' siswa akan terganti menjadi 'diperebutkan'.

Sekali lagi bahwa perjuangan, komitmen dan tanggung jawab serta dukungan dari seluruh pihak termasuk orang tua adalah faktor penting untuk dapat mencapai target madrasah. No Gain Without Pain!. (red.)

MIMSatu Slinga

Labels: mimsatusiana, Tulisan santai

Thanks for reading MI (Madrasah Industri). Please share...!

0 Comment for "MI (Madrasah Industri)"

Back To Top