Official Blog dari MI Muhammadiyah 1 Slinga, Kec. Kaligondang Kab. Kaligondang

Belajar Dalam Islam

Tulisan ini tidak membahas konsep atau teori tentang belajar secara umum. Bukan mengenai teori tahapan- tahapan pembelajaran, akan tetapi disajikan sebuah pandangan lain dari sebuah pembelajaran
Situasi Pembelajaran Akidah Akhlak
Belajar dapat dikatakan proses memperoleh informasi agar terdapat perubahan dalam diri (tidak tahu menjadi tahu) karena itu belajar menjadi kewajiban bagi manusia. Dalam Islam, belajar dapat diartikan sebagai menuntut ilmu, menuntut ilmu wajib bagi umat Islam bahkan dilakukan sampai meninggal dunia. Dengan belajar, umat Islam pernah mengalami masa kejayaan di era Abassiyah dan Umayah II (di Spanyol) banyak tulisan hasil karya ilmuwan- ilmuwan terkenal masa itu. Mulai dari ilmu agama, matematika, geografi sampai astronomi dan filsafat serta ilmu yang kita kenal pada masa ini telah dipelajari dan menjadi pengetahuan yang diketemukan oleh ilmuwan muslim. Bahkan digadang- gadang, Eropa (Barat) berhasil maju (bangkit, tercerahkan) ketika banyak mahasiswa Eropa yang belajar di tempat- tempat belajar (masjid, perpustakaan, halaqoh dll) umat Islam kembali ke Eropa lalu menerapkan apa yang telah mereka dapatkan.

Barat boleh jadi lebih maju ketika umat Islam justru mengalami kemunduran baik akibat penjajahan Barat, perang saudara akibat berebut kekuasaan, dan faktor lainnya. Bahkan banyak ilmuwan Barat yang kini teorinya dijadikan patokan bagi Ilmu Pengetahuan masa kini. Yang disayangkan adalah dengan merebaknya Ilmu Pengetahuan dikalangan Barat, Teknologi yang tercipta justru membuat seolah kisah tragis kematian Tuhan benar- benar terjadi. Tuhan telah selesai menjalankan tugasnya bagi umat manusia ketika manusia mengandalkan Teknologi. 

Sains Barat, memang memisahkan diri atau mungkin dipisahkan dari Agama. Tanpa berpedoman pada Al Quran - Sunnah Rasul Saw. Barat berhasil meniadakan agama sebagai ruh Ilmu pengetahuan mereka. Sebenarnya mungkin juga akibat euforia mereka (ilmuwan Barat) yang terbebas dari kungkungan Gereja di abad itu ketika doktrin gerejalah yang menjadi pengetahuan bagi umatnya. Tengoklah kisah Galileo Galilei dengan Heliosentrisnya yang membuat dirinya justru dihukum mati oleh gereja. Euforia inilah yang kemudian membuat Barat menjauhkan sainsnya dari agama.

Bagaimana dengan umat Islam yang justru melalui Agama (sumber Al Quran dan Sunnah) justru mengalami kemajuan pada masanya? Seperti kita ketahui dalam Al quran adalah sumber hukum dan pengetahuan bagi umat yang beriman. Berbagai teori dapat diketemukan didalamnya, dengan bantuan Hadis dan tafsir kita dapat mengetahui bahwa Allah Swt. memang telah memberikan mukjizat yang luar biasa kepada Rasulullah Muhammad Saw.. Rasa syukur tentunya harus kita panjatkan selalu ketika kita mendapatkan pengetahuan apapun. Rasa syukur adalah cara minimal yang dapat kita lakukan untuk membedakan  cara Barat dengan Islam. Jika kita memang ingin benar- benar menghadirkan Quran- Hadis dalam setiap pengetahuan yang kita dapatkan atau kita berikan kepada orang lain, setidaknya kita dapat mengaitkan pengetahuan itu dengan dalil yang ada di dalam al Quran atau sebaliknya dengan menukil sebuah ayat, lalu kita cari teori yang berkaitan.

Pada wahyu pertama quran surat al alaq ayat 1, dapat kita bedakan bagaimana seharusnya kita belajar. Terlepas dari berbagai tafsir yang ada tentang ayat tersebut, tetapi dapat diketahui jika kita penggal ayat tersebut. Kalimat pertama adalah " iqra' " yang berarti bacalah!. Barat hanya menggunakan penggalan ayat ini untuk belajar, ya mereka hanya membaca, mengkaji, melakukan penelitian saja.


Akan tetapi, Allah Swt. tidaklah menurukan sebuah ayat tanpa sebuah tujuan. Ambilah ayat pertama surat al Alaq tersebut secara lengkap " iqra' bissmirabbikal ladzii kholaq " yang berarti bacalah! dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakanmu. Apakah itu berarti hanya dengan membaca basmallah saja? boleh saja, tetapi lebih dalam lagi kita perlu menelaah, mengkaji apa yang tengah kita pelajari dari perspektif al Quran. Kita dapat berangkat dari sebuah teori lalu kita cari ayat yang berkaitan, atau dengan mencari sebuah ayat lalu kita kaitkan dengan sebuah teori atau fenomena, baik alam maupun sosial

Apapun yang kita pelajari, ingatlah bahwa setiap segalanya adalah berasal dari Allah Swt. Dia-lah sang maha agung sang maha pencipta. Tulisan ini hanya untuk mengingatkan kepada pembaca agar senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. dan meniatkan diri beribadah kepada-Nya dalam setiap pembelajaran. Seperti yang telah ditulis di atas bahwa belajar bertujuan untuk merubah tingkah laku si pebelajar dari tidak tahu menjadi tahu setelah tahu maka kita dapat menerapkan pengetahuan yang kita dapatkan.

 Berbagilah ilmu pengetahuan yang telah dimiliki walaupun sedikit.

MIMSatu Slinga

Labels: Iman dan Taqwa, mimsatusiana, Tulisan santai

Thanks for reading Belajar Dalam Islam. Please share...!

0 Comment for "Belajar Dalam Islam"

Back To Top